
Makassar, 10 September 2024 – Dalam rangka melaksanakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Makassar (UNM), Dr. Ryan Rayhana Sofyan, M.Pd. bersama mahasiswa Gusdiana, Lorina Embatau, dan Rusnita Lindayan, melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Mandiri di YAPEND Bungaya, Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa dalam belajar Bahasa Inggris dengan pendekatan inovatif, yaitu digital game-based English learning, yang menjadi stimulan utama dalam suasana pembelajaran yang minim sarana teknologi di lingkungan Yayasan Pendidikan Bongaya.
Fokus pada Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Game Digital
Dalam kegiatan ini, tim PKM memperkenalkan metode digital game-based English learning sebagai pendekatan utama untuk mengatasi minimnya motivasi belajar Bahasa Inggris di kalangan siswa YAPEND Bungaya. Metode ini melibatkan penggunaan permainan interaktif berbasis digital untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris siswa dengan cara yang lebih menyenangkan dan menarik. Game-game digital yang digunakan tidak hanya berfungsi sebagai alat pengajaran, tetapi juga sebagai stimulan yang mendorong siswa untuk aktif dan antusias dalam pembelajaran.
Seorang siswa kelas 8, Farah, mengatakan, “Sebelum ada program ini, saya merasa Bahasa Inggris itu susah dan membosankan. Tapi dengan adanya game digital, saya jadi lebih bersemangat belajar dan merasa Bahasa Inggris itu lebih mudah.” Hal serupa diungkapkan oleh Andi, siswa kelas 9, yang menyatakan bahwa game yang digunakan membuatnya lebih memahami kosakata Bahasa Inggris dengan cepat. “Saya bisa ingat kata-kata baru lebih cepat karena game-nya seru dan warna-warni,” ujarnya.
Selain siswa, para guru di YAPEND Bungaya juga merasakan dampak positif dari program ini. Ibu Sari, salah satu guru Bahasa Inggris di sekolah tersebut, mengungkapkan, “Saya sangat terbantu dengan adanya program ini. Metode game digital ini memberikan cara baru yang belum pernah kami terapkan sebelumnya, dan siswa terlihat lebih bersemangat. Harapannya, ke depan, kami bisa terus menggunakan pendekatan ini.”
Pelaksanaan Mandiri, Murni Inisiatif dan Dedikasi
Salah satu hal yang menjadi sorotan utama dalam program PKM ini adalah pelaksanaannya yang dilakukan secara mandiri oleh pihak Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra UNM. Dr. Ryan Rayhana Sofyan, M.Pd. bersama ketiga mahasiswanya, Gusdiana, Lorina Embatau, dan Rusnita Lindayan, dengan penuh dedikasi menjalankan program ini tanpa adanya dukungan finansial dari pemerintah. “Kami menjalankan program ini secara mandiri karena kami percaya pendidikan yang berkualitas harus terus diberikan, meskipun tanpa bantuan finansial eksternal. Ini adalah bentuk pengabdian kami kepada masyarakat dan pendidikan,” ujar Dr. Ryan.
Inisiatif mandiri ini diapresiasi oleh pihak sekolah. Kepala Sekolah SMP YAPEND Bungaya, Andi Putri Meylani, S.Pd., mengatakan, “Program ini benar-benar memberikan dampak yang positif bagi sekolah kami. Kami sangat menghargai dedikasi dari dosen dan mahasiswa yang secara mandiri membawa perubahan di sekolah kami. Semoga program seperti ini bisa terus berlanjut , kami terus mendukung program dari UNM ini dan semoga banyak kampus dan bidang (program studi) lain yang terinspirasi.”
Kegiatan ini ditutup dengan pelaksanaan English Competition yang melibatkan siswa-siswa untuk berkompetisi dalam berbagai aktivitas berbahasa Inggris. Kompetisi ini menjadi ajang bagi siswa untuk menampilkan keterampilan bahasa yang telah mereka pelajari selama program berlangsung. Gusdiana, salah satu mahasiswa yang terlibat, menyatakan bahwa para siswa menunjukkan perkembangan yang signifikan. “Kami melihat mereka semakin percaya diri dalam berbicara Bahasa Inggris. Ini adalah hasil dari pendekatan game-based learning yang kami terapkan.”
Dengan berakhirnya program PKM ini, Dr. Ryan Rayhana Sofyan berharap bahwa metode digital game-based English learning dapat terus diterapkan di sekolah-sekolah lain dan program ini menjadi inspirasi bagi dosen serta mahasiswa lainnya untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. “Kami berharap siswa dapat terus termotivasi untuk belajar Bahasa Inggris, dan pendekatan yang kami terapkan di sini dapat menjadi model pembelajaran yang inovatif di masa depan,” ujar Dr. Ryan.
